HARI KEKAYAAN INTELEKTUAL SEDUNIA

HARI KEKAYAAN INTELEKTUAL SEDUNIA atau World Intellectual Property Day Oleh : Mahabatush Sholly

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia atau World Intellectual Property Day diperingati setiap 26 April. Yang mengatur kekayaan intelektual di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (semula disebut Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek) yang ada sejak tahun 1998. Peringatan ini ditujukan untuk mempelajari peran hak kekayaan intelektual (HaKI) dalam mendorong inovasi dan kreativitas. Hak kekayaan intelektual (HaKI) didefinisikan sebagai hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HaKI, seperti UU Hak Cipta, Paten, Desain Industri, Rahasia Dagang, Varitas Tanaman, Merek, dan lain sebagainya. Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) yang sering terjadi di negara Indonesia, ada banyak sekali contoh pelanggarannya yang bahkan sangat terlihat didepan mata, namun seringkali diabaikan karena, masih banyak sekali orang yang tidak paham dan mengerti akan hal ini. Contoh kasus hak cipta sederhana yaitu buku, ada banyak sekali kasus-kasus penjiplakan atau pembajakan buku yang tidak tertangani dengan baik, dilihat ada yang Sebagian ataupun seluruh isi buku. Para pembajak dan penjiplak dengan sangat bangganya menjiplak karya-karya orang lain dengan sangat mirip bahkan terkadang tidak ada bedanya dan hingga sampai ada yang memperjualbelikannya demi keuntungan pribadi. Hal inilah yang sangat merugikan bagi pemilik karya yang asli. Oleh karena itu, segala bentuk jenis pelanggaran hak cipta ini sudah ada hukum yang mengaturnya. Dan bagi yang menjiplak atau membajak akan dikenakan Tindakan tegas dengan hukuman dan denda, baik itu pelanggaran hak cipta maupun hak paten. Hal tersebut sesuai denga Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.